apa itu otopsi

Apa Itu Otopsi dalam Kedokteran dan Bagaimana Langkah-Langkahnya?

Apa itu Otopsi – Otopsi atau Autopsi merupakan salah satu tindakan medis yang pasti sudah sering didengar di kalangan orang awam sekalipun. Seringkali tindakan ini diiringi dengan peristiwa yang tidak mengenakkan, dan sering muncul di berita kriminal. Tapi sebenarnya apa sih otopsi itu? Lalu bagaimana langkah-langkah dalam melakukan otopsi ini?

Mengenal Apa Itu Otopsi

Autopsi atau yang sama dengan otopsi, merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani. Artinya adalah “lihat dengan mata sendiri”. Jadi apa yang harus dilihat dengan mata sendiri itu? Kata otopsi dalam kedokteran ini menjadi istilah yang berarti tindakan penyidikan yang akan memeriksa sebab kematian di tubuh seseorang yang sudah meninggal.

Saat melakukan proses otopsi ini, dokter forensik sebagai ahli yang akan memeriksa harus memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi supaya mendapatkan hasil yang bahkan mungkin di luar nalar. Proses otopsi ini bisa sangat membantu pihak keluarga jenazah maupun aparat penegak hukum yang sedang menyelidiki kasus kejahatan.

Baca juga: Apa Itu Onkologi? Ini Definisi, Jenis-Jenis, dan Perannya

Jenis-jenis autopsi jenazah sendiri ada 3, antara lain:

  • Autopsi Klinis: untuk mendiagnosis dan menyimpulkan penyebab kematian (biasanya meninggal tanpa sebab/penyakit genetik)
  • Autopsi Anatomis: untuk keperluan pendidikan di bidang ilmu kedokteran.
  • Autopsi Forensik: karena adanya perintah dari pihak berwajib untuk kepentingan hukum, contohnya pada kasus kematian akibat tindak kriminal.

Langkah-Langkah Melakukan Otopsi

Karena otopsi ini dilakukan dengan adanya tujuan, yakni menemukan sumber/penyebab kematian, maka dokter forensik yang akan memeriksa akan melakukan banyak prosedur sampai menemukan penyebabnya. Sebab langkah-langkah otopsi cukup rumit meskipun yang akan diperiksa adalah jenazah. Berikut langkah-langkahnya:

1.    Pemeriksaan Fisik

Langkah yang paling pertama tentunya adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik yang paling luar. Pemeriksaan ini juga harus cermat, meliputi:

  • Mengukur tinggi tubuh.
  • Mencatat karakteristik mata, panjang rambut, sidik jari dan kulit.
  • Mengetahui usia dan jenis kelamin.
  • Menyelidiki bekas luka di sekitar tubuh

Proses ini tidak selalu menghasilkan akar permasalahan yang menyebabkan meninggalnya jenazah, namun bisa jadi bahan penyelidikan barangkali jenazah merupakan korban dari pelaku kejahatan yang harus ditindak hukum.

2.    Pemeriksaan Organ Dalam

Apabila pemeriksaan fisik dirasa tidak membuahkan hasil, dokter forensik akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan organ dalam. Mereka akan melihat kondisi organ dalam di tubuh jenazah, meliputi paru-paru, jantung, ginjal, pankreas, hati, lambung, dan otak jika dirasa perlu. Dokter akan melihat apakah ada kejanggalan berupa kerusakan yang tidak wajar di organ dalam, yang menjadi penyebab kematian.

3.    Pembedahan Organ Dalam

Dalam kasus tertentu yang dinilai rumit, dokter forensik akan perlu untuk melakukan bedah organ dalam dengan tujuan untuk mengumpulkan sampel kecil jaringan organ dalam jenazah untuk diperiksa lebih lanjut menggunakan mikroskop. Metode pembedahannya akan mengharuskan untuk mengeluarkan semua organ dalam.

4.    Pengangkatan Otak

Selain organ dalam badan jenazah, pengangkatan otak juga terkadang bisa diperlukan mengingat otak juga menjadi bagian vital yang sensitif. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk melihat kondisi penyakit yang dialami jenazah. Hal ini juga bisa dilakukan dalam jenis otopsi klinis dan anatomis untuk pengetahuan kedokteran.

5.    Pengembalian Organ Tubuh

Setelah selesai melakukan pembedahan organ dalam tubuh, organ-organ akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh jenazah dengan cara dijahit dengan posisi utuh. Namun jika organ dalam sudah dalam kondisi yang tidak layak, biasanya dokter forensik akan meminta persetujuan keluarga untuk disimpan di tempat tertentu.

6.    Menunggu Hasil Lab

Dalam tindakan otopsi yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, nantinya akan diujikan di laboratorium dan setelah selesai hasilnya baru bisa diputuskan. Tindakan ini akan menguji sampel dari jaringan organ jenazah termasuk cairan tubuh seperti darah.

Lalu berapa lama hasil otopsi keluar? Untuk hasilnya akan keluar menyesuaikan dengan proses yang dibutuhkan. Jika otopsi tidak membutuhkan banyak tahapan, bisa langsung keluar 1-2 jam atau rata-rata dalam 24 jam. Namun tidak jarang juga yang keluar dalam seminggu bahkan berminggu-minggu karena kasus yang rumit.

7.    Proses Pemakaman

Jika semua proses sudah selesai, jenazah akan dikembalikan ke pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakaman atau kremasi. Biasanya lamanya proses otopsi juga akan menyesuaikan dengan kesepakatan keluarga. Karena proses otopsi tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari pihak keluarga.

Jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu otopsi dan bagaimana langkah-langkah melakukannya. Yang pasti tidak semua dokter bisa melakukan ini. Bagaimana, sudah lebih paham, kan?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *