perbedaan dokter umum dan dokter spesialis

Masih Banyak yang Bingung, Ini 5 Perbedaan Dokter Umum dan Dokter Spesialis

Perbedaan Dokter Umum dan Dokter Spesialis – Bagi orang awam, mungkin masih banyak yang belum tau bahwa profesi dokter sangat banyak pembagiannya. Lebih gampangnya, ada dokter umum dan juga dokter spesialis yang meski sama-sama menangani pasien, tapi pembagiannya berbeda-beda. Dari perbedaan tersebut, bisa jadi ada pasien yang bingung saat mau memeriksakan diri. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas mengenai perbedaan dokter umum dan dokter spesialis.

Perbedaan Dokter Umum dan Dokter Spesialis

Dokter umum merupakan tenaga kesehatan profesional yang memberikan perawatan dan pengobatan kepada pasien, namun untuk kasus keluhan yang ditangani lebih umum. Tugasnya akan menangani pasien-pasien di tahap awal, dan bisa memberikan rujukan jika kasus yang dialami pasien butuh penanganan yang lebih intensif.

Sedangkan dokter spesialis sendiri merupakan tenaga kesehatan profesional yang juga akan melakukan perawatan dan pengobatan kepada pasien, namun untuk kondisi yang lebih spesifik. Contohnya, dokter spesialis ini akan menerima pasien rujukan dari dokter umum sebelumnya, karena mengalami gangguan kesehatan tertentu, seperti masalah jantung, mata, atau THT contohnya.

Baca juga: Tindakannya Dilindungi Hukum, Apa Tugas Seorang Dokter?

Perbedaan lainnya adalah sebagai berikut:

1.    Masa Pendidikan

Masa pendidikan dokter umum dan dokter spesialis menjadi poin penting yang menjadi pembeda keduanya. Dokter umum menjalani pendidikan paling dasar, dengan masa pendidikan rata-rata adalah 6 tahun. Kemudian untuk dokter spesialis harus melanjutkan pendidikan lagi dengan waktu sekitar 3 tahun untuk dapat gelar spesialis di bidang yang lebih spesifik.

2.    Cakupan Pemeriksaan

Untuk pemeriksaannya, dokter umum masih terbilang mendasar dan cakupannya luas. Kalau pasien mengalami gangguan yang lebih umum seperti flu atau batuk, lebih cocok datang ke dokter umum. Sedangkan dokter spesialis cakupannya lebih mendalam dan rinci, karena memang fokus pada satu penyakit. Jadi dokter spesialis ini bisa menangani dengan pengobatan yang lebih spesifik.

3.    Tindakan Pengobatan

Dokter umum karena cakupannya pun lebih luas, akan memberikan pengobatan yang lebih sederhana dibandingkan dokter spesialis. Sedangkan dokter spesialis akan memberikan pengobatan yang lebih sesuai dengan gangguan kesehatan yang dialami pasien.

4.    Biaya Pengobatan

Untuk biaya pengobatannya, dokter spesialis akan mematok harga yang lebih mahal karena tindakan pengobatan yang diberikan lebih menjurus dibandingkan dokter umum. Reputasi dari klinik atau fasilitas kesehatannya pun biasanya akan mempengaruhi biaya pengobatan.

5.    Urutan Kunjungan

Perbedaan lainnya adalah dari urutan kunjungan. Pasien akan mendatangi dokter umum terlebih dahulu untuk mendiagnosa keluhan yang dialami pasien. Jika ditemukan gejala yang butuh penanganan lebih serius, dokter umum akan membuat rujukan agar pasien bisa dipindah ke dokter spesialis dan mendapat perawatan lebih intensif.

Dokter Spesialis yang Ada di Indonesia

Berikut beberapa contoh dokter spesialis yang ada di Indonesia:

  • Dokter Spesialis Akupuntur Medik (Sp.Ak)
  • Andrologi (Sp.And)
  • Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (Sp.An)
  • Spesialis Bedah Anak (Sp.BA)
  • Spesialis Bedah Orthipaedi (Sp.OT)
  • Spesialis Bedah Saraf (Sp.BS)
  • Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskuler (Sp.BTKV)
  • Spesialis Dermatologi dan Venereologi (Sp.DV)
  • Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK)
  • Spesialis Ilmu Bedah (Sp.B)
  • Spesialis Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.BP-RE)
  • Spesialis Ilmu Gizi Klinik (Sp.GK)
  • Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.RM)
  • Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal (Sp.F)
  • Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa (Sp.KJ)
  • Spesialis Ilmu Kedokteran Olah Raga (Sp.KO)
  • Spesialis Ilmu Kesehatan Anak (Sp.A)
  • Spesialis Ilmu Penyakit Dalam (Sp.PD)
  • Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (Sp.JP)
  • Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.Ok)
  • Spesialis Kedokteran Penerbangan (Sp.KP)
  • Spesialis Kesehatan Mata (Sp.M)
  • Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK)
  • Spesialis Neurologi (Sp.N)
  • Spesialis Obstertri dan Ginekologi (Sp.OG)
  • Onkologi Radiasi (Sp.OnkRad)
  • Parasitologi Klinik (Sp.ParK)
  • Spesialis Patologi Anatomik (Sp.PK)
  • Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK)
  • Spesialis Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok (Sp.THT)
  • Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Sp.P)
  • Radiologi (Sp.Rad)
  • Urologi (Sp.U)

Demikianlah perbedaan dokter umum dan dokter spesialis yang perlu kamu ketahui. Untuk kamu yang mau masuk kedokteran, kira-kira lebih memilih dokter umum atau menjadi dokter spesialis?


Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus Kedokteran. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.

Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog bimbelkedokteran.id. Cek juga halaman kami lainnya di indonesiacollege.co.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *