10 Program Kedokteran Universitas Swasta yang Patut Kamu Jadikan Pilihan

Salah satu profesi yang masih tinggi peminatnya di Indonesia yaitu dokter. Hal ini menjadikan Jurusan Pendidikan Dokter menjadi salah satu program studi favorit. Tak hanya di universitas negeri, di Perguruan Tinggi Swasta pun program pendidikan ini tidak pernah sepi pendaftar.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan akan tenaga kesehatan pun ikut naik. Hal ini menjadikan profesi dokter, sebagai salah satu tenaga kesehatan, memiliki prospek kerja yang menjanjikan. Selian itu, dengan menjadi dokter berarti seseorang memiliki kesempatan untuk mengabdi kepasa masyarakat dan menolong banyak orang.

Saat ini, sudah banyak universitas di Indonesia yang menawarkan program Pendidikan Dokter. Lebih tepatnya yaitu 76 program yang sudah terakreditas BAN-PT. Tidak sedikit pula program yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Swasta. Yuk, cek rekomendasinya!

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)

Prodi Kedokteran UKDW merupakan bagian dari Fakultas Kedokteran. Program ini memulai perkuliahan pertamanya pada Oktober 2009 dan sekarang sudah terakreditasi B.

Program studi ini didirikan guna mendidik serta mempersiapkan mahasiswanya untuk melangsungkan studi selama 4 tahun, sebelum akhirnya menerima gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan di sini yaitu meliputi kuliah pakar, tutorial, skills lab, dan praktikum.

Universitas Katolik Widya Mandala (UKWMS)

Tujuan dari dibangunnya Fakultas Kedokteran UKWMS yaitu untuk menghasilkan tenaga dokter yang bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi luhur, handal, dan profesional. Selain itu, lulusannya juga diharapkan untuk memiliki empati dedikatif yang tinggi dalam pengabdian berdasarkan kasih.

Fakultas Kedokteran UKWMS bekerja sama dengan berbagai rumah sakit seperti RS Panti Nirmala Malang, RSJ Lawang, dan RS Bhayangkara. Tidak hanya itu, FK UKWMS juga membangun rekanan dengan fakultas kedokteran universitas lainnya seperti FK Unair dan FK Udayana.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Program Pendidikan Dokter di UMY terdiri dari Program Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter. Jika ingin mendapatkan gelar ‘dokter’, mahasiswa harus menyelesaikan kedua program tersebut.

Jika berkuliah di sini, mahasiswa akan mendapatkan berbagai fasilitas guna menunjang perkuliahan serta perkembangan keilmuan. Fasilitas yang dimaksud yaitu perpustakaan, ruang kuliah, laboratorium, dan ruang CBT.

Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Pendidikan Dokter di UKI memiliki visi untuk menjadi program studi yang unggul dan kompetitif di era global dengan berlandaskan nilai-nilai kristiani. Sedangkan misi dari program ini salah satunya yaitu dokter yang unggul dalam bidang traumatologi dan penyakit tropis. Jika kamu tertarik untuk mendalami kedua hal tersebut, Pendidikan Dokter di UKI bisa menjadi pilihan yang tepat.

Program studi ini menggunakan kurikulum berbasis kompetensi sejak tahun 2006. Waktu kuliahnya sendiri yaitu 5,5 tahun dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning.

Universitas Islam Indonesia (UII)

Program Studi Pendidikan Dokter di UII merupakan bagian dari Fakultas Kedokteran. Pada program ini, mahasiswa belajar dengan menggunakan sistem PBl (Problem Based Learning) yang artinya belajar berdasar masalah. Sistem pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa untuk dapat memahami materi secara lebih mendalam.

Selain itu, guna menunjang perkembangan mahasiswanya, FK UII tidak hanya melangsungkan pembelajaran di kampus. Fakultas Kedokteran UII memiliki mitra pendidikan berupa rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Universitas Tarumanegara (UNTAR)

Program Pendidikan Sarjana Kedokteran (PPSK) UNTAR merupakan salah satu program Pendidikan Dokter di Indonesia yang sudah terakreditasi A. Pada pembelajarannya sendiri, perkuliahannya berlangsung selama 7 semester dan dibagi menjadi kedokteran dasar dan ilmu pengetahuan klinik.

PPSK merupakan bagian dari Fakultas Kedokteran UNTAR. Jika berkuliah di sini, terdapat beberapa fasilitas yang didapatkan seperti laboratorium, skills lab, wahana pendidikan, dan lain-lain.

Universitas Pelita Harapan (UPH)

Jika menjadi mahasiswa kedokteran UPH, kamu akan belajar mengenai ilmu kodokteran dan kesehatan masyarakat. Kampus ini juga memfasilitasi mahasiswanya untuk bisa mendapat pengalaman di berbagai institusi baik swasta maupun pemerintah. Lebih lagi, UPH memiliki satu rumah sakit sendiri yang sudah cukup terkenal yaitu Rumah Sakit Umum Siloam.

Jika kamu penasaran dengan mata kuliah yang ditawarkan program studi ini di UPH, kamu bisa cek di sini.

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Prodi S1 Sarjana Kedokteran di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya didirikan guna mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang kedokteran serta kesehatan. Program ini menjunjung sikap Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli. Selain itu, dalam rencana ke depannya, akan didirikan Atma Jaya Center for Health Development di salah satu kampus utama.

Universitas Yarsi

Sesuai dengan SK LAM-PTKES No. 0434/LAM-PTKes/Akr/Sar/VII/2018, Program Studi S1 Pendidikan Dokter, Universitas Yarsi telah mendapatkan akreditasi A. Hal ini membuktikan bahwa program studi ini layak untuk dijadikan pilihan bagi kamu yang tertarik menjadi dokter.

Universitas Yarsi sendiri membangun lulusan kedokterannya dengan beberapa kriteria. Diantaranya yaitu dokter yang bertanggung jawab sosial serta berkomitmen untuk menyehatkan kehidupan masyarakat, memiliki literasi yang baik, dan mampu mengelola kesehatan di fasilitas tingkat primer.

Universitas Trisakti (Usakti)

Di Universitas Trisakti, kurikulumnyaa dijalankan menggunakan strategi pembelajaran SPICES (Student centered, Problem based learning, Integrated, Community based learning, Elective or Early clinically exposure, dan Systematic learning). Kurikulum ini didesain dengan menjadikan mahasiswa sebagai pusatnya.

Proses pembelajarannya sendiri cukup beragam mulai dari tatap muka, diskusi kelompok tutorial dan pleno, pleno atau seminat, praktikum, pelatihan ketrampilan klinik dasar, hingga tugas akhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *